Dalam hal ini akan membahas salah satu topic lain lagi dari etika
bisnis yang banyak mendapat perhatian sampai sekarang,yaitu mengenai
iklan.sudah umum diketahui bahhwa abad kita ini adalah abad
informasi.dalam abad informasi ini,iklan memainkan peran yang sangat
penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk kepada
masyarakat.dengan demikikan,suka atau tidak suka,iklan mempunyai
pengaruh ynag sangat besar terhaap kehidupan manusia baik secara positif
maupun negative.
Citra ini semakin mengental dalam sistem pasar
bebas yang mengenal kompetisi yang ketat diantara banyak perusahaan
dalam menjual barang dagangan sejenis.
Lebih dari itu,dalam
masyarakat moern iklan berperan besar dalam menciptakan budaya
masyarakat modern.kebudayaan masyarakat modern kebudayaaan masyarakat
modern adalah kebudayaan massa,kebudayaan serba instan,kebudayaaan serba
tiruan,an akhirnya kebudayaan serba polesan kalau bukan palsu penuh
tipuan sebagaimana iklan yang penuh dengan tipuan mata dan
kata-kata.iklan itu sendiri pada hakikatnya merupakan salah satu
strategi pemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak
dijual kepada konsumen dengan produsen.sasaran akhir seuruh kegiatan
bisnis adalah agar barang yang telah dihasilkan bisa dijual kepada
konsumen.
Untuk malihat personal iklan dari segi etika bisnis,kami
ingin menyoroti empat hal penting,yaitu fungsi iklan,beberapa personal
etis sehubungan dengan iklan,arti etis dari iklan yang menipu,dan
kebebasan konsumen.
1. Fungsi Iklan
Yaitu sebagai pemberi informasi dan iklan sebagai pembentuk pendapat umum.
a.iklan sebagai pemberi informasi
iklan
merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada
masyarakat tentang produk lain yang akan atau sedang ditawarkan dalam
pasarYang ditekankan disini adalah bahwa iklan berfungsi untuk
membeberkan dan menggambarkan seluruh kenyataan yang serinci mungkin
tentang suatu produk.sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui
dengan baik produk itu sehingga akhirnya untuk membeli produk itu.
Sehubungan
dengan iklan sebagai pemberi informasi yang benar kepada konsumen,ada
tiga pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral atas
informasi yang disampaikan sebuah iklan.
*Pertama, Produsen yang memiiki produk tersebut .
*Kedua,biro iklan yang mengemas iklan dalam segala dimensinya:etis,estetik,informatif,dan sebagainya.
*Ketiga,bintang
iklan.dalam hal ini,tanggung jawab moral atas informasi yang benar
tentang sebuah produk pertama-tama dipikul pihak oleh pihak produsen.
b.Iklan Sebagai Pembentuk Pendapat Umum
Berbeda
dengan fungsi iklan sebagai pemberi informasi,dalam wujudnya yang lain
iklan dilihat sebagai satu cara untuk mempengaruhi pendapat umum
masyarakat tentang sebuah produk.
Dengan kata lain,fungsi iklan
adalah untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk tersebut.Secara
etis,iklan manipulasi jelas dilarang karena iklan semacam itu
benar-benar memanipulasi manusia,dan segala aspek kehidupan,sebagai alat
demi tujuan tertentu di luar diri manusia
Suatu persuasi dianggap
rasional sejauh daya persuaisnya terletak pada isi argumennya dan bukan
paa cara penyajian atau penyampaian argumen itu.dengan kata
lain,persuasinya didasarkan pada fakta yang bisa dipertanggung
jawabkan.Berbeda dengan persuaisi Rasional,persuasi non-Rasional umumnya
hanya memanfaatkan aspek(kelemahan) psikologis manusia untuk membuat
konsumen bisa terpukau,tertarik,dan terdorong untuk membeli produk yang
diingikan itu.
2. Beberapa Persoalan Etis
Ada beberapa persoalan etis yang ditimbulkan oleh iklan,khususnya iklan yang manipulatif dan persuasif non-Rasional.
#
Pertama iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.Iklan membuat
manusia tidak lagi dihargai kebebasannya dalam menentukan pilihannya
untuk memberi produk tertentu.
# Kedua,dalam kaitan dengan itu
iklan manipulatif dan persuasive non –rasional menciptakan kebutuhan
manusia dengan dengan akibat manusia modern menjadi konsumtif.
#
Ketiga,yang juga menjadi persoalan etis yang serius adalah adalah bahwa
iklan memanipulatif dan persuasive non-rasional malah membentuk dan
menentukan identitas atau citra diri manusia modern.
#
Keempat,bagi masyarakat dengan tingkat perbedaan ekonomi dan sosial yang
sangat tinggi,iklan merongrong rasa keadilan sosial masyaraakat iklan
yang menampilkan yang serba mewah sangat ironis dengan kenyataan sosial
dimana banyak anggota masyarakat masih berjuang untuk sekedar hidup.
. Iklan yang mewah tampil seakan tanpa punya rasa solidaritas dengan sesamanya yang tinggi
Ada baiknya kami paparkan beberapa prinsip yang kiranya perlu diperhatikan dalam iklan.
a.Iklan tidak boleh menympaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya konsumen.
b.Iklan wajib menyampaikan tentang produk tertentu,khususnya menyagkut keamanan dan keselamatan manusia.
c.Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan,khusunya secara kasar dan terang-terangan
4.Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas.
3. Makna Etis menipu dalam iklan
Prinsip
etika bisnis yang paling relevan disini adalah prinsip
kejujuran,mengatakan hal yang benar dan tidak menipu.menurut kamus besar
Bahasa Indonesia,kata tipu mengandung pengertian perbuatan ataau
perkataan yang tidak jujur (Bohong,palsu,dan sebagainya) dengan meksud
untuk menyesatkan,mengakali atau mencari untung.dengan kata lain menipu
daalah menggunakan tipu muslihat,mengakali,memperdaya,atau juga
perbuatan cuurang yang dijalnkan dengan niat yang telah direncanakan.
Jadi,karena
konsumen adalah pihak yang berhak mengetahui kebenaran sebuah
produk,iklan yang membuat pernyataaan yang menyebaabkan mereka salah
menarik kesimpulan tentang produk itu tetapi dianggap menipu dan dikutuk
secara moral kendati tidak pada maksud apapun untuk memperdaya dengan
kata lain,berdasarkan prinsip kejujuran ,iklan yang baik diterima secara
moral adalah iklan yang memberi pernyataan atau informasi yang benar
sebagaimana adanya.
4. Kebebasan Konsumen
Secara lebih
konkrit iklan menentukan pula hubungan penawaran dan permintan antara
produsen dan pembeli,yang pada gilirannya ikut pula menentukan harga
barang yang dijual dalam pasar.keinginan atau kebutuhan tidak lagi
merupakan sesuatu yang mandiri,melainkaan tergantung sepenuhnya pada
produksi dan iklan dengan demikian,dalam mekanisme semacam itu mustaahil
konsumen bisa memutuskan atau memilih secara bebas apa yang menjadi
kebutuhannya.merupakan kebutuhan yang diciptakan oleh produsen dan
iklan.karena itu,walaupun dalam situasi tertentu baahwa”Produksi
menciptakan kebutuhan”,tidak dengan sendirinya produksi menentukan
kebutuhan kita sebagai konsumen.
Dalam kaitan dengan itu.Menurut Von Haik mengatakan bahwa walaupun ada benarnya produsen bekerja kearah”menciptakan kebutuhan”.
Sumber : http://hengusblog.wordpress.com/2013/02/25/iklan-dan-dimensi-etisnya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar